Album Cover Perayaan Patah Hati

Perayaan Patah Hati

For Revenge

5

Telah meranggas sekujur badan setelah kau tinggalkan tak tersisa

Ditelantarkannya mimpi dan rencana ke sepanjang jalan yang tak dilalui lagi berdua

Dengan sesal yang masih menghias pusara

Pemakaman jiwa yang pernah kau hidupkan

Sekumpulan kecewa dari hal-hal yang kita janjikan musnah

Terukir dalam batin yang mengais hadir

Terkunci dalam darah yang mengalir getir meletus

Menjadi perayaan dalam kelam yang bersulang

Meluap dalam keranda penuh belati yang menancap tulang

Remuk tak ada lagi yang bisa dicerna dari hari-hari tanpa renjana

Terbit sang fajar pun tak ubahnya kekacauan yang menyilaukan

Gemerlap yang sama sekali tak kuinginkan

Menggelapkan sadar yang tersisa dari segala yang bisa disaksikan mata

Namun apa daya katamu aku bukan lagi cahaya

Aku bukan lagi alasanmu menapaki dunia

Kau pergi dalam sesak penuh tanya sebelum aku bisa menawarkan manis untuk setiap lara yang kau derita

Simpuh tak berhenti aku meminta untuk kembali kau beri rasa

Doa-doa telah meracau menunggu ampunan dosa yang justru membuatmu kian jauh

Tak tersentuh, luruh, menyisakan separuh

Dengan jantung yang kehilangan darah menuju pembuluh

Mengucur sebagai penanda jalan untuk kau kembali

Menjadi irama yang selama ini menghidupi denyut nadi

Telak menusuk dan mengoyak

Menjadi kuasa di kehampaan yang tak terendus bahagia

Dengan batin bersikukuh kelak engkau akan luluh

Maka sebelum akhirnya segala tentangku hanya bisa kau kenang sebatas nama

Ingat lagi singgasana yang pernah kau tempati

Sebagai permaisuri di istana yang kita bangun selama ratusan hari

Datanglah walau merupa duri yang menambah darah

Walau menjelma buih yang mengorek nanah

Kau akan tetap aku sambut dengan perayaan paling meriah

Dengarkanlah pesan lara yang kunyanyikan dalam keheningan

Berharap sampai ke sana

Takkan lelah menanti menunggu datang hari

Kita bersua lagi merayakan patah hati

Takkan lelah menanti menunggu datang hari

Kita bersua lagi merayakan patah hati